Wednesday, May 30, 2007

cLuBiNg????enaK bgT tuh....


Hai blogger mania.............. gwe mau critain nih pengalaman pertama gwe CLUBBING ma temen2
ceritanya gini:
Waktu itu hari sabtu, ada seorang temen nongkrong aku ulang tahun,truz dia ngajak temen2nya termasuk aku pergi ke redBOXX(dah tau kan tempatnya dimana)kira2 kita semua brangkat jam 11 malam coz redBOXX jam segitu barusan buka.Abiz markir mobil temen aku di Ground floor,gwe jaln bareng2 ke redBOXX.Waktu aku jalan musik2 yang asik kedengeran,wuz gak kebayang gimana senengnya,waktu gwe masuk dan disambut cwe2 model cakep2 buanget............
bandnya waktu itu mainin lagunya Ciara, jadi enerjik... deh....
nikmatin musik di redboxx emang gak ada matinya coz musiknya enak2 bgt...abiz seneng2 kita pulangnya jam 3 pagi...pertama sih gwe takut dimarain bonyok...coz gwe pulangnya jam 3an tapi berhubung bonyok dah tidur jadi gak kena marah deh....

Thursday, May 24, 2007

peNdapaT sebaGiAn oRang tenTang kebIasAN DuGem

Dugem merupakan gaya hidup instan yang cuma menawarkan kesenangan semu. Belum lagi, aneka 'jebakan' yang ada di sana.

Pernah denger istilah dugem, kan? Saat ini, memang tak sedikit anak muda yang keranjingan dugem (dunia gemerlap malam) atau istilah lainnya dulalip (dunia kelap kelip malam). Dugem atau dulalip adalah kebiasaan sebagian anak muda perkotaan yang, meminjam kata-kata pakar bisnis terkemuka, Pak Rhenald Kasali, high maintenance. Mereka, rata-rata berasal dari keluarga berada, dan gemar mengikuti berbagai tren gaya hidup yang lagi hot.

Entah sejak kapan istilah dugem atau dulalip mulai populer di kancah gaul anak-anak muda kota besar. Tapi kayaknya, bagi mereka, dugem merupakan alternatif untuk mengisi waktu di akhir pekan. Biasanya sih, mereka itu nongkrong di kafe, dengerin musik di pub, nyanyi di rumah karaoke, joget di diskotek atau jalan-jalan keliling kota lalu nongkrong di tempat tertentu hingga menjelang pagi.

Kalau diamati, penampilan anak-anak yang suka dugem juga sangat khas. Mereka itu suka dandan modis, gemar begadang, punya bahasa pergaulan sendiri, dan tidak keberatan merogoh koceknya (hingga berapa pun) demi membayar cover charge (tarif masuk) dan makanan yang mereka nikmati di tempat clubbing (begitu mereka menyebut aktivitas kumpul-kumpul di tempat hiburan malam).

Kalau ditanya alasan mereka dugem, jawabannya macem-macem. Ada yang beralasan untuk melepas stres, ada pula yang ingin mencari kesenangan atau refreshing di akhir pekan. Tak sedikit pula yang dugem dengan alasan untuk melepaskan tekanan atau kepenatan di rumah. Malah, ada juga yang dugem lantaran mengaku sudah hobi berat.

Yanti, cewek asal Jakarta, mengaku suka dugem untuk mencari hiburan. ''Itu pun rame-rame sama temen-temen satu geng. Biasanya, gue dugem pada malam Minggu, nongkrong di parkiran PS (Plaza Senayan). Biasa, cuci mata dulu, setelah bosen kita-kita lanjut ke diskotek,'' tutur siswi salah satu SMU terkemuka di Jakarta ini.

Hampir sama dengan Yanti, Lady yang juga pelajar SMU di Jakarta bilang, dugem itu ya pergi ke diskotek atau tempat hiburan malam lainnya. ''Dugem di malam minggu? Wah, kayaknya asyik banget deh. Kita bisa kumpul bareng, dengerin musik fave sambil berdisko. Pikiran penat gue langsung ilang''. Tapi, nggak semua anak muda seperti mereka lho. Banyak juga remaja yang tak suka menghabiskan malam Minggu di lantai diskotek atau hura-hura di tempat-tempat hiburan malam yang menguras banyak uang.

Puspitasari, pelajar SMU di Depok, lebih suka mencari tempat makan atau nonton ke bioskop ketimbang ngeluyur ke diskotek atau kafe. ''Gue sebenarnya nggak demen dugem, tapi nggak ada salahnya kan gue sekali-kali keluar malam rame-rame sama temen-temen. Paling-paling cari tempat makan yang enak-enak atau pergi nonton,'' katanya. Ia berpendapat, kebiasaan dugem ke diskotek terjadi karena salah gaul. ''Ketimbang dugem ke diskotek mendingan juga dengerin musik atau nonton teve di rumah,'' tambah cewek yang biasa dipanggil Puspita ini.

Pendapat hampir senada dikatakan Dedi Fernando, mantan pelajar SMU 38 Jakarta, yang pernah keranjingan dugem. Tapi kini, Dedi tak mau deket-deket lagi sama yang namanya dugem. Di matanya, dugem nggak ada manfaatnya. ''Siapa bilang ngedugem itu asyik dan dapat menghilangkan stres. Yang ada gue malah tambah stres, hidup gue jadi rumit dan nggak karuan. Udah gitu, ngabis-ngabisin duit lagi''. Dedi cerita, tak sedikit temen-temennya yang keseringan dugem malah jadi orang stres beneran. Betapa tidak, banyak temennya yang suka dugem, terjerumus narkoba. Duit mereka habis, harta benda orangtuanya juga habis dijual hanya untuk hura-hura dan beli narkoba. ''Malah, ada yang dipenjara karena pas ada razia diskotek, dia kedapatan sedang pakai narkoba. Pokoknya ngedugem itu malah menimbulkan banyak masalah, nggak usah deh ikut-ikutan,'' katanya menghimbau.

Kesenangan semu
Pendapat Dedi dan Puspita itu dibenarkan oleh dosen Fakultas Psikologi Universitas Gunadarma, Bu Inna Mutmainah. Dijelaskan oleh Bu Inna, anak muda memang tidak bisa dilepaskan dari kehidupan berkomunitas. Mereka paling senang nongkrong bersama kelompok dan teman-teman sebayanya. Dalam bergaul ini, selalu ada tekanan dari dalam diri si anak untuk melakukan hal yang sama dengan teman satu kelompok. Nah, tekanan itu akan membuat dia mempertanyakan kembali nilai yang selama ini telah tertanam dalam dirinya.

Karena itu, kamu mesti pintar-pintar memilih teman. Menurut Bu Inna, perilaku remaja yang suka dugem diakibatkan oleh pengaruh lingkungan dan pergaulan. Sekali-kali, jalan-jalan pada malam hari di mal, makan di restoran atau nonton sih nggak apa-apa. ''Tapi kalau sudah pergi ke diskotek, kafe atau pub, berarti sudah salah gaul,'' ujar Bu Inna. Lebih jauh Bu Inna berpendapat, dugem ke diskotek itu penyakit, apalagi jika sudah menjadi suatu kebutuhan. ''Dugem ke diskotek itu tidak ada manfaatnya, buang-buang waktu, dan uang''.

Jika mereka bilang pergi dugem untuk mencari kesenangan, maka menurut Bu Inna, kesenangan yang mereka dapat itu merupakan kesenangan semu. Jadi, ketimbang mendapat kesenangan semu, mengapa tak mencari acara di malam Minggu yang lebih positif?

Soal buang-buang uang saat dugem, simak deh penuturan Pak Rhenald Kasali. Dalam sebuah seminar tentang gaya hidup remaja di kota besar, belum lama ini, Pak Rhenald dengan tegas mengatakan, dugem benar-benar merupakan aktivitas yang membuang-buang uang alias wasting money. Bayangkan aja, untuk sekali dugem para clubber (istilah untuk mereka yang hobi clubbing di diskotek) sedikitnya mesti mengeluarkan 100 ribu rupiah untuk bayar cover charge dan minuman, baik non-alkohol maupun beralkohol.

Selain minuman beralkohol, diskotek dan tempat hiburan malam umumnya juga 'dekat' dengan narkoba. Bahkan ada yang bilang, dugem ke diskotek tanpa narkoba ibarat sayur tanpa garam! Wah, gawat sekali. Kalau gitu, apa dugem perlu buat kamu?
(ruz )











© 2006 Hak Cipta oleh Republika Online

ClubBing kenapa NgGaK.....????





”Clubbing”: Mengapa Tidak?


Kata clubbing sudah menjadi bagian yang tak terpisahkan dari dunia para profesional muda. Kegiatan clubbing juga akhir-akhir ini semakin marak dilakukan, terutama setelah waktu kerja selesai. Namun, clubbing yang dimaksudkan dalam artikel ini bukanlah kegiatan mengunjungi kafe-kafe untuk sosialisasi dan mencari hiburan. Clubbing yang dimaksud di sini adalah mengikuti berbagai kegiatan dalam sebuah klub atau organisasi internasional nirlaba, yang keanggotaannya tidak berafiliasi pada negara, agama, ras, ataupun aliran tertentu.

Apa manfaat clubbing? Klub apa saja yang menarik untuk dilirik? Simak informasi berikut.

MANFAAT ”CLUBBING”
Banyak manfaat yang bisa kita peroleh dengan menjadi anggota dan mengikuti berbagai kegiatan beberapa klub internasional yang memiliki program yang beragam. Lima di antaranya adalah sebagai berikut.
Pengembangan Keterampilan. Beberapa organisasi memfokuskan diri pada pengembangan keterampilan anggotanya di beberapa bidang. Menurut Bapak Nono Sarwono dan Ibu Laura Rotinsulu dari Toastmasters Indonesia, klub ini memberi kesempatan yang seluas-luasnya pada anggotanya untuk mengembangkan keterampilan berkomunikasi dalam bahasa Inggris dan keterampilan kepemimpinan.
Menurut informasi dari situs web masing-masing, Rotary Club dan Lions Club memiliki banyak kegiatan yang menunjang pengembangan keterampilan kepemimpinan. Sedangkan organisasi profesi, seperti Ikatan Dokter Indonesia, Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia, dan organisasi sejenis lainnya memberikan kesempatan dan kegiatan yang menunjang keterampilan di bidang disiplin ilmu yang menjadi fokus kegiatan masing-masing.
Pengembangan Pengetahuan. Selain keterampilan, organisasi-organisasi nirlaba juga memberikan banyak informasi yang terkait dengan fokus kegiatan mereka. Pengetahuan ini diberikan dalam berbagai bentuk kepada anggota: newsletter yang dibagikan secara periodik, maupun dalam buku-buku dan kaset/CD yang diberikan pada anggotanya pada saat bergabung dengan organisasi tersebut.
Media lain yang digunakan untuk meng-update pengetahuan anggota adalah mailing list (melalui internet), e-newsletter, maupun informasi di situs resmi organisasi tersebut.
Pelatihan. Selain kegiatan dan proyek yang berhubungan dengan pengembangan keterampilan dan pengetahuan, organisasi-organisasi nirlaba juga sering memberikan pelatihan rutin bagi para anggotanya, terutama mereka yang ingin terlibat aktif dalam kepengurusan organisasi.
Pelatihan terkait dengan kepemimpinan organisasi, tips praktis untuk mengelola organisasi, mengembangkan keanggotaan, dan melakukan berbagai kegiatan rutin organisasi. Pelatihan bagi para anggota biasa juga diberikan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan anggota di bidang tertentu yang menjadi fokus kegiatan organisasi, antara lain: kepemimpinan, komunikasi, perencanaan dan evaluasi program kegiatan.
”Networking”. Selain mendapat keterampilan, pengetahuan baru, dan mendapat kesempatan untuk mengikuti pelatihan-pelatihan kepemimpinan, kita juga bisa memanfaatkan kesempatan untuk networking dengan anggota lainnya, serta masyarakat luas yang berinteraksi dengan organisasi (baik sebagai donatur, sponsor, maupun pihak yang dibantu).
Kesempatan melebarkan network pertemanan ini tentunya akan menguntungkan kita, baik secara pribadi maupun dari segi bisnis. Semakin banyak orang yang kita kenal, semakin besar kesempatan yang terbuka bagi kita untuk mendapatkan manfaat dari interaksi dengan banyak orang dari berbagai latar belakang (misalnya: meluaskan kesempatan menemukan pelanggan baru, sponsor baru, investor baru, ataupun mitra bisnis baru).
Persahabatan. Sahabat merupakan orang terdekat tempat kita berbagi kesenangan, juga kesedihan. Dengan menjadi anggota organisasi, banyak kegiatan yang kita lakukan bersama-sama anggota lainnya. Dengan melakukan kegiatan dalam tim, dan melakukan kegiatan berorganisasi, kita membuka kesempatan untuk membina persahabatan dengan orang lain (banyak suka-duka yang kita alami bersama yang dapat mempererat hubungan dengan orang lain).
Kepuasan Batin. Apa yang bisa membuat kita puas? Meraih prestasi dengan memenangkan sebuah kompetisi? Membantu banyak orang dan membuat mereka tersenyum kembali? Semua ini bisa kita dapatkan dari kegiatan organisasi sosial yang kita ikuti.
Banyak kegiatan organisasi yang melibatkan kompetisi antar-anggota, antarcabang, dan antarnegara. Kita bisa mengikuti berbagai kompetisi ini baik secara kelompok maupun perorangan. Semakin banyak kompetisi yang kita ikuti, semakin mahir keterampilan kita, dan semakin besar kemungkinan kita untuk memenangkan kompetisi tersebut. Organisasi sosial juga memberikan kesempatan bagi para anggota untuk memberikan kontribusi positif bagi sesama anggota, juga bagi masyarakat sekitar.

BERBAGAI KLUB
Setelah kita yakin bahwa clubbing merupakan kegiatan positif yang bisa menambah nilai bagi keterampilan, pengetahuan dan kepuasan batin, lalu pertanyaan berikutnya adalah: klub apa saja yang kegiatannya bisa kita ikuti? Berikut adalah informasi singkat mengenai beberapa klub internasional yang banyak diikuti oleh para profesional dan pebisnis.
Toastmasters Club. Joining Toastmasters Club means a practical solution to your communications and leadership skills – bergabung dengan Toastmaster Club berarti mendapatkan solusi bagi keterampilan komunikasi dan kepemimpinan — demikian pernyataan Wardiman Djojonegoro (anggota Toastmasters kelas tertinggi, Diamond) dalam newsletter khusus untuk memperingati 25 tahun keberadaan Toastmasters di Indonesia.
Organisasi yang pertama kali didirikan tahun 1924 oleh Dr. Ralph C Smedley di Santa Ana, California, USA ini, memang adalah klub yang memfokuskan diri pada kegiatan pengembangan kemampuan komunikasi efektif (dalam bahasa Inggris) dan kepemimpinan para anggotanya.
Klub ini mengadakan pertemuan satu kali dalam seminggu, umumnya setelah waktu kerja selama dua jam. Anggota klub membentuk klub-klub kecil yang terdiri dari 20 sampai 30 orang untuk mengadakan pertemuan rutin.
Dalam setiap pertemuan, setiap anggota diberikan kesempatan untuk berpartisipasi dalam berbagai peran. Misalnya saja di pertemuan yang dihadiri oleh penulis pada minggu kedua bulan Oktober, ada dua anggota diberikan kesempatan untuk memberikan impromptu speech (presentasi pendek tanpa persiapan), dua orang memberikan prepared speech (presentasi 5-7 menit dengan persiapan). Anggota lainnya berperan sebagai evaluator (penilai).
Sedangkan untuk mempertajam kepemimpinan para anggota, mereka diberikan kesempatan untuk menjadi person-in-charge dari kegiatan-kegiatan rutin maupun khusus dari klub ini.
Keanggotaan Toastmasters, menurut Ibu Laura Rotinsulu dan Nono Sarwono, merupakan keanggotaan terbuka bagi siapa saja (berusia 18 tahun ke atas) yang berminat—tak boleh ada diskriminasi dalam hal ras, gender, kebangsaan, orientasi seksual, maupun kondisi fisik peserta. Laura menambahkan bahwa setiap peserta baru akan mendapatkan satu bundel buku manual dan referensi yang diperlukan mengenai kegiatan klub, peraturan, acara klub, dan keterampilan komunikasi dan kepemimpinan.
Untuk informasi lebih lanjut dari klub ini maupun keanggotaannya, kita bisa mengakses website mereka: www.toastmasters.org, www.tm-district51.com (Malaysia, Indonesia, Brunei), atau menghubungi Luly Koesoemawardhani di lulysan132@yahoo.com.
Rotary Club. Jika Toastmasters Club memfokuskan diri pada pengembangan keterampilan komunikasi dan kepemimpinan para anggotanya, maka sesuai dengan motonya Service Above Self, Rotary Club yang di Indonesia pertama kali didirikan tahun 1927, memfokuskan kegiatannya untuk menambah nilai masyarakat sekitar melalui berbagai kegiatan sosial, seni dan budaya, serta ikut membantu menciptakan perdamaian dunia.
Seperti juga Toastmasters, keanggotaan dari klub yang sudah berada di lebih dari 160 negara dengan keanggotaan berkisar antara 1.2 juta orang, ini juga tidak berafiliasi pada aliran politik, agama, kebangsaan, jenis kelamin, ataupun etnis tertentu.
Namun, tidak seperti Toastmasters yang terbuka untuk umum, siapa saja di atas 18 tahun, keanggotaan Rotary Club adalah para profesional dan pelaku bisnis. Para anggota mengumpulkan dana melalui iuran tahunan dan dari berbagai sumber dana lainnya untuk membantu masyarakat sekitar dengan berbagai kegiatan kemanusiaan, misalnya: membantu memberantas polio melalui imunisasi gratis, memberikan beasiswa bagi para pemuda/pemudi setempat, menggalang pertukaran pemuda dan guru, membantu masyarakat melalui pelatihan keterampilan bisnis, membantu mengatasi kelaparan, kemiskinan dan berbagai masalah yang dihadapi masyarakat setempat.
Misalnya saja Rotary Club di Bali yang ikut aktif menyumbangkan tenaga, dana untuk membantu korban Bom Bali, beberapa tahun lalu. Situs Rotary Internasional menyebutkan berbagai manfaat yang bisa digali oleh anggota, antara lain: membawa perubahan positif bagi masyarakat setempat melalui kegiatan kemanusiaan, mengembangkan keterampilan kepemimpinan, mendukung perdamaian dunia melalui saling pengertian antar-anggota yang umumnya terdiri dari berbagai kebangsaan dan latar belakang profesi.
Saat ini, menurut situs Rotary Club Seminyak, Bali, di Indonesia ada 87 klub dengan 1.850 anggota. Untuk informasi pendaftaran di Rotary Seminyak, Bali, kita bisa mengakses situs mereka di www.rotaryseminyak.org dan untuk rotaryseminyak.org, Rotary Club Jakarta Menteng di www.rotary-club-jakarta-menteng.org atau email di rcjm@rotary-club-jakarta-menteng.org.
Lions Club. Seperti Rotary Club, Lions Club banyak bergerak di bidang sosial, misalnya layanan kesehatan bagi masyarakat sekitar (mendirikan rumah sakit, ikut membantu menangani upaya pencegahan ketergantungan terhadap obat, meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pencegahan dan penanganan penyakit-penyakit tertentu, mendaur ulang kacamata untuk dibagikan kepada mereka yang membutuhkan di daerah-daerah miskin) dan proteksi terhadap lingkungan (mendirikan taman, membantu pembangunan dan penyediaan air bersih bagi masyarakat luas).
Sesuai dengan motonya ”We Serve”, Lions Club yang kini sudah berusia 85 tahun dan berada di 193 negara dengan 1.4 juta anggota, membantu meningkatkan kualitas hidup masyarakat setempat dengan berbagai program dan kegiatan sosial yang dilakukan oleh para anggota mereka. Untuk informasi mengenai beberapa Lions Club di Indonesia, kita bisa mengakses www.lionnet.com/asia. Sedangkan untuk informasi mengenai Lions Club Jakarta Pusat, menurut situs mereka di http://jakartapusatid.lionwap.org/, kita bisa menghubungi telepon 62-21-5800504 atau mengirim surat ke Jalan Kedoya Azalea X/8, Jakarta 11520.
Ingin meningkatkan keterampilan kepemimpinan, menambah nilai bagi kehidupan di luar pekerjaan utama sekalian memberikan kontribusi positif bagi masyarakat sekitar? Mengapa tidak menjadikan hidup kita lebih bermakna dengan menjadi anggota organisasi sosial dan berpartisipasi dalam berbagai kegiatan kemanusiaan dan kemasyarakatan mereka? Happy clubbing!n
BY..sinar harapan

Monday, May 7, 2007

abOUT my IdoL


in the morning

and I have this question in my mind

Who is Agnes Monica ?

An actress?

A singer?

A dancer?

Well, when the Agmonz group wanted to make a fan site for Agnes Monica , I really get excited with that idea (For you who ask why am i excited, the answer is because I’m a big fans of her. Now you can see the connection J). For sure, I really don’t know what comes through my mind that time which make my hand typed “ Let me be the one who write about her biography, please” I even typed the word “please” 3 times as I remembered. In addition that time I didn’t think that this job will become a very hard work to me. Now, don’t dare to ask me whether it is a hard work or not because I will say loudly to you “ Yep, it’s very hard ” but when you ask me am I feel sorry because I chose the biography section and not the other I will answer it “ No ” although its hard but I feel really proud because I can share my opinion about Agnes with all of you.

Hm . . enough introduction for me and get back to the question. After thinking the answer for about 2 days, I finally get the answer. The answer is short and simple. She is a phenomenon.

Why is she a phenomenon?

Ok, don’t blame me for saying that she is a phenomenon. Because I can give you a lot of reason for that. Let me take you to a little journey to her early career until she is now.



Chapter one - First touch with the entertainment world

Born in July 1st 1986. She is names Agnes Monica Muljoto. Now, she is well known as Agnes Monica. Even tough she was a child, everyone have recognized that she is different compared to other children. While other children spend their day with playing with others, she already started her hardwork. She became a singer and released 3 album called “Si Meong, Yess and Bala-bala”. And not enough with that career she became a presenter in VAN (Video Anak Anteve), Tralala-Trilili in RCTI and Diva Romeo in Trans TV. And her hard work got the prize on 1999 she got an award from Panasonic Awards. She became the most favorite children presenter for her work at tralala trilili and the award she received is not stopping but get more and more every year.



Chapter two - Being successful

When she was 15 years old, not only she played in a very big hit series called “ Pernikahan Dini ” but also she is trusted to sing the series theme song. The series itself is a big test for her. Because In the series she had to act as a teenager who got married by accident and has a child. This role is surely hard to act because she is only 15. But once again she proves that she is a real actress .As the result for her role in “Pernikahan Dini” series she got 4 awards which are :The most popular drama series by viewers choice and most favorite drama actress in 2001 from Panasonic Awards , then in 2002 she got Most popular drama and again most favorite drama actress. And of course when you become a successful actress you will get lot of gossips around you because of for playing in this series is she is said to be one of the most expensive highly paid actress. The year 2002 surely a very busy year for her, she acted in 3 series “Lupus”, “ Kejarlah Daku Kau Kutangkap” and “ Amanda”. For additional information “Kejarlah Daku kau Kutangkap” is a remake from Indonesia best seller movie.

In 2003 it’s a busier year to her. She is not only continuing her acting career but also released an album. Her first adult album called “ the Story Goes”. The album is really shows her mature skill in singing, look at her voice in the song “ Jera”, “ Ku tlah jatuh cinta “ and “ Bilang Saja “ . A lot of big singer help her to made this album, Ahmad Dhani, Abdee Slank and Titi DJ. The series she played in this year are “ Cewekku Jutek” which also included her song “ Indah” for the theme song and “ Kau yang terindah”. In this year she got 1 award from Panasonic Award for Best Actress.

Some things just get better with age, like wines or Agnes Monica. In 2004,she become more popular. She played in 2 series “ Bunga Perawan” and “ Cantik”. In addition this year she planned to go international. She started it with winning an award from Anugerah Planet Muzik Singapore for New Female Artist Awards, then get along with that she got 3 more awards from AMI Samsung 2004 for her music career Best duo for her collaboration with Ahmad Dhani, Best singer, and Best dance and techno for her song Bilang Saja plus an award from SCTV Award for her acting in Cantik. In 2005, she released her second album titled ‘ Whaddup A ‘. She said that this album is definetly showing her style. In this album, she collaborate with Us Singer Keith Martin. Altough I have to say that “ What They Called Soulmate “ is better than the one that Keith Martin write. This album is a definet success. Her 2 singles Bukan Milikkmu Lagi and Tanpa Kekasihku has became number 1 in MTV AMPUH. Also, in 2006 her 2 international series has aired. Altough it created pros and contras. Still this is a great movement from her,



Chapter three - Her style, Her performances

Nowadays, Agnes Monica has became Indonesia role model. She change her style so many times. And many people are following her style. From her series Amanda she influence people to use preppy look for their style and then don’t forget about her hairstyle. Because of Amanda series her hairstyle become so famous. I have experienced it myself ,once when I was in a salon I heard one of the customer said this “ Do you know Amanda style? Well I want my hair to be like her”. Not just for the series, her casual style also influenced people. She usually wears tank top. Now, when you want to try to find a white tank top just ask the shopkeeper” Do you have Agnes Monica tank top?” and they will understand that.

Performances. That’s what make people really wait for her . Her performance always perfect. When people decide to watch an artist to perform, they always want the artist performances become perfect includes their style, their voice and as well their communication with the audience. And when you watch Agnes Monica you will get all of that. She always powerful at the stage, singing, dancing she can do both of that perfectly. And not many Indonesian artist who can dance perfectly like American artist such as Britney Spears. Once I remembered she ever sang Britney’s Song called “ Me Against the Music” and she sang it better than her.



Chapter Four - Her religious side

One thing that make people really favor Agnes is because although she is a big actress she never forget her GOD. Unlike the other actress who like to hide their religious side, Agnes is not like that. In every awards she accept she never forget to thank her savior JESUS CHRIST. She ver said once : All I got now is from GOD, so I have to return it again to GOD”



Well, I think that’s what I can write for now. But I assure you that although this biography is finish but her career is still a long way to go. And This biography will continued when she succeeded entering the international world. Way to go GIRL !!!





Agnes Monica- a Phenomenon and “ What a Funky Lady !!!”





2nd Biography

1.11 am in the morning

As I promised. I will continue writing about Agnes when she has entered the international world. So here I come.

Well, why am I always writing this stuff in the middle of morning ? That’s going to be a mysterious question that no one can answer. Actually, I don’t have any intention to write about Agnes Biography again as I was doing my assignment ( just so you know, Im working on my Financial Law Assigment. You don’t care about this ? Well, you have read it my friend :p ) when the inspiration came.



I have written until the 4th chapter in my first biography. Now, I will continue it. Since I have followed Agnes Monica journey longer…



Chapter 5 – Copycat ?

This is a serious issue among people who watch Agnes. Peoples always compare her with Britney Spears and Christina Aguilera. And sometimes in the interview there’s always this cliché question “ how do Agnes feel to be compared with Britney Spears ? “. I get tired with this question and I’m really wondering Does Agnes feel the same about the question. I’m saying this not because I’m one of her fans. Being a fans doesn’t mean you have to stop criticizing right. STOP COMPARING HER. Peoples have to understand that Agnes Monica is Agnes Monica. What are the thing that made people think she is a copy cat ?

- clothes

This is the most ridiculous argument that I ever heard. What’s wrong with her clothes by the way ? Because of she is wearing tank top then it means she is copying Britney style ? If you say yes, then I have to say that all the people in Indonesia is Britney Spears impersonator. I believe in every mall you are going to see peoples with tank top. Do they copying Britney style ? I don’t think so. For me, the clothes that we wear can not tell others what are we actually like. If you are the one who rate someone based on her clothes. Change it, because you have became a person who rate other against their appearance. I believe everyone have their own right to choose what they wear.

- dance

This is one of the biggest issue. Agnes said to be a copycat because she also dance. Cliché..again ! Whats wrong about her dance ? I think dancing is something that expressing yourself. And everyone free to dance. If Agnes is copying Britney, then all the women in the aerobic class also copying Britney. Since from what I see some of Britney moves contain Aerobic movement.



Chapter 6 – Go International - Hopeless Dream ?

Agnes has played in 2 international series. One with Peter Ho and the other with Jerry Yan. Well, in my point of view her progress is right. When Agnes decided to go international. It means, she has to let go her superstar status in Indonesia. And she did it.

Accepting that you are nobody in the international world is a must. I’m not telling that you have to be pessimistic. Nope, that’s not what I mean. If you still holding your superstar status, you wont be success. Lets take a look at Agnes journey first.

In her first international series Romance in the White House she played in several episodes only then in The Hospital she played in more episodes than in the RITWH. If Agnes still holding her status and extremely proud of it, she wont take the chance in the 2 series. Compared to her condition in Indonesia where she always be the leading actress, her appearance in the 2 international series will look so small. But that’s the sacrifice that she has to take. Nobody wont respect her if she doesn’t start from the bottom. And that what she did.

Back to what I write. Why if you still holding the superstar status you won’t be success ? Because when you think yourself as a superstar you wont sacrifice. You will always want to be number one in every situation without realizing that it is an impossible think. Altough you are a superstar in Indonesia, you are no one in the international world.

People with narrow minded will think Agnes roles in this 2 series means nothing because she is not the leading role.

So, I don’t think go international is a hopeless dream. It is something that all the actor and actress in Indonesia should have if they want to be success in the international world. And for me, Agnes already has the packages to be successful. And it just a matter of time .



Chapter 7 – Inspiration

Agnes definitely has a lot of fans nowadays. Why ? There are a lot of actress in Indonesia. Why it has to be Agnes Monica ? Agnes is a successful teenager. And her thought, her achievement encourage others to do the same. Some of the fans ever told me, that Agnes inspire them. Take sport as an example. Agnes likes to do sport and this thing make some of her fans doing the same. The way she speak up her mind, it made the fans dare to sepak whatever they have in their mind. Her hard work, she definitely has a very busy schedule. But she still managed to do it and not forgetting her education. This thing give spirit to the fans to do all the thing that has became their duty and do it rightly.



Agnes Monica – still a phenomenon and a funky lady !