Thursday, May 24, 2007

ClubBing kenapa NgGaK.....????





”Clubbing”: Mengapa Tidak?


Kata clubbing sudah menjadi bagian yang tak terpisahkan dari dunia para profesional muda. Kegiatan clubbing juga akhir-akhir ini semakin marak dilakukan, terutama setelah waktu kerja selesai. Namun, clubbing yang dimaksudkan dalam artikel ini bukanlah kegiatan mengunjungi kafe-kafe untuk sosialisasi dan mencari hiburan. Clubbing yang dimaksud di sini adalah mengikuti berbagai kegiatan dalam sebuah klub atau organisasi internasional nirlaba, yang keanggotaannya tidak berafiliasi pada negara, agama, ras, ataupun aliran tertentu.

Apa manfaat clubbing? Klub apa saja yang menarik untuk dilirik? Simak informasi berikut.

MANFAAT ”CLUBBING”
Banyak manfaat yang bisa kita peroleh dengan menjadi anggota dan mengikuti berbagai kegiatan beberapa klub internasional yang memiliki program yang beragam. Lima di antaranya adalah sebagai berikut.
Pengembangan Keterampilan. Beberapa organisasi memfokuskan diri pada pengembangan keterampilan anggotanya di beberapa bidang. Menurut Bapak Nono Sarwono dan Ibu Laura Rotinsulu dari Toastmasters Indonesia, klub ini memberi kesempatan yang seluas-luasnya pada anggotanya untuk mengembangkan keterampilan berkomunikasi dalam bahasa Inggris dan keterampilan kepemimpinan.
Menurut informasi dari situs web masing-masing, Rotary Club dan Lions Club memiliki banyak kegiatan yang menunjang pengembangan keterampilan kepemimpinan. Sedangkan organisasi profesi, seperti Ikatan Dokter Indonesia, Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia, dan organisasi sejenis lainnya memberikan kesempatan dan kegiatan yang menunjang keterampilan di bidang disiplin ilmu yang menjadi fokus kegiatan masing-masing.
Pengembangan Pengetahuan. Selain keterampilan, organisasi-organisasi nirlaba juga memberikan banyak informasi yang terkait dengan fokus kegiatan mereka. Pengetahuan ini diberikan dalam berbagai bentuk kepada anggota: newsletter yang dibagikan secara periodik, maupun dalam buku-buku dan kaset/CD yang diberikan pada anggotanya pada saat bergabung dengan organisasi tersebut.
Media lain yang digunakan untuk meng-update pengetahuan anggota adalah mailing list (melalui internet), e-newsletter, maupun informasi di situs resmi organisasi tersebut.
Pelatihan. Selain kegiatan dan proyek yang berhubungan dengan pengembangan keterampilan dan pengetahuan, organisasi-organisasi nirlaba juga sering memberikan pelatihan rutin bagi para anggotanya, terutama mereka yang ingin terlibat aktif dalam kepengurusan organisasi.
Pelatihan terkait dengan kepemimpinan organisasi, tips praktis untuk mengelola organisasi, mengembangkan keanggotaan, dan melakukan berbagai kegiatan rutin organisasi. Pelatihan bagi para anggota biasa juga diberikan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan anggota di bidang tertentu yang menjadi fokus kegiatan organisasi, antara lain: kepemimpinan, komunikasi, perencanaan dan evaluasi program kegiatan.
”Networking”. Selain mendapat keterampilan, pengetahuan baru, dan mendapat kesempatan untuk mengikuti pelatihan-pelatihan kepemimpinan, kita juga bisa memanfaatkan kesempatan untuk networking dengan anggota lainnya, serta masyarakat luas yang berinteraksi dengan organisasi (baik sebagai donatur, sponsor, maupun pihak yang dibantu).
Kesempatan melebarkan network pertemanan ini tentunya akan menguntungkan kita, baik secara pribadi maupun dari segi bisnis. Semakin banyak orang yang kita kenal, semakin besar kesempatan yang terbuka bagi kita untuk mendapatkan manfaat dari interaksi dengan banyak orang dari berbagai latar belakang (misalnya: meluaskan kesempatan menemukan pelanggan baru, sponsor baru, investor baru, ataupun mitra bisnis baru).
Persahabatan. Sahabat merupakan orang terdekat tempat kita berbagi kesenangan, juga kesedihan. Dengan menjadi anggota organisasi, banyak kegiatan yang kita lakukan bersama-sama anggota lainnya. Dengan melakukan kegiatan dalam tim, dan melakukan kegiatan berorganisasi, kita membuka kesempatan untuk membina persahabatan dengan orang lain (banyak suka-duka yang kita alami bersama yang dapat mempererat hubungan dengan orang lain).
Kepuasan Batin. Apa yang bisa membuat kita puas? Meraih prestasi dengan memenangkan sebuah kompetisi? Membantu banyak orang dan membuat mereka tersenyum kembali? Semua ini bisa kita dapatkan dari kegiatan organisasi sosial yang kita ikuti.
Banyak kegiatan organisasi yang melibatkan kompetisi antar-anggota, antarcabang, dan antarnegara. Kita bisa mengikuti berbagai kompetisi ini baik secara kelompok maupun perorangan. Semakin banyak kompetisi yang kita ikuti, semakin mahir keterampilan kita, dan semakin besar kemungkinan kita untuk memenangkan kompetisi tersebut. Organisasi sosial juga memberikan kesempatan bagi para anggota untuk memberikan kontribusi positif bagi sesama anggota, juga bagi masyarakat sekitar.

BERBAGAI KLUB
Setelah kita yakin bahwa clubbing merupakan kegiatan positif yang bisa menambah nilai bagi keterampilan, pengetahuan dan kepuasan batin, lalu pertanyaan berikutnya adalah: klub apa saja yang kegiatannya bisa kita ikuti? Berikut adalah informasi singkat mengenai beberapa klub internasional yang banyak diikuti oleh para profesional dan pebisnis.
Toastmasters Club. Joining Toastmasters Club means a practical solution to your communications and leadership skills – bergabung dengan Toastmaster Club berarti mendapatkan solusi bagi keterampilan komunikasi dan kepemimpinan — demikian pernyataan Wardiman Djojonegoro (anggota Toastmasters kelas tertinggi, Diamond) dalam newsletter khusus untuk memperingati 25 tahun keberadaan Toastmasters di Indonesia.
Organisasi yang pertama kali didirikan tahun 1924 oleh Dr. Ralph C Smedley di Santa Ana, California, USA ini, memang adalah klub yang memfokuskan diri pada kegiatan pengembangan kemampuan komunikasi efektif (dalam bahasa Inggris) dan kepemimpinan para anggotanya.
Klub ini mengadakan pertemuan satu kali dalam seminggu, umumnya setelah waktu kerja selama dua jam. Anggota klub membentuk klub-klub kecil yang terdiri dari 20 sampai 30 orang untuk mengadakan pertemuan rutin.
Dalam setiap pertemuan, setiap anggota diberikan kesempatan untuk berpartisipasi dalam berbagai peran. Misalnya saja di pertemuan yang dihadiri oleh penulis pada minggu kedua bulan Oktober, ada dua anggota diberikan kesempatan untuk memberikan impromptu speech (presentasi pendek tanpa persiapan), dua orang memberikan prepared speech (presentasi 5-7 menit dengan persiapan). Anggota lainnya berperan sebagai evaluator (penilai).
Sedangkan untuk mempertajam kepemimpinan para anggota, mereka diberikan kesempatan untuk menjadi person-in-charge dari kegiatan-kegiatan rutin maupun khusus dari klub ini.
Keanggotaan Toastmasters, menurut Ibu Laura Rotinsulu dan Nono Sarwono, merupakan keanggotaan terbuka bagi siapa saja (berusia 18 tahun ke atas) yang berminat—tak boleh ada diskriminasi dalam hal ras, gender, kebangsaan, orientasi seksual, maupun kondisi fisik peserta. Laura menambahkan bahwa setiap peserta baru akan mendapatkan satu bundel buku manual dan referensi yang diperlukan mengenai kegiatan klub, peraturan, acara klub, dan keterampilan komunikasi dan kepemimpinan.
Untuk informasi lebih lanjut dari klub ini maupun keanggotaannya, kita bisa mengakses website mereka: www.toastmasters.org, www.tm-district51.com (Malaysia, Indonesia, Brunei), atau menghubungi Luly Koesoemawardhani di lulysan132@yahoo.com.
Rotary Club. Jika Toastmasters Club memfokuskan diri pada pengembangan keterampilan komunikasi dan kepemimpinan para anggotanya, maka sesuai dengan motonya Service Above Self, Rotary Club yang di Indonesia pertama kali didirikan tahun 1927, memfokuskan kegiatannya untuk menambah nilai masyarakat sekitar melalui berbagai kegiatan sosial, seni dan budaya, serta ikut membantu menciptakan perdamaian dunia.
Seperti juga Toastmasters, keanggotaan dari klub yang sudah berada di lebih dari 160 negara dengan keanggotaan berkisar antara 1.2 juta orang, ini juga tidak berafiliasi pada aliran politik, agama, kebangsaan, jenis kelamin, ataupun etnis tertentu.
Namun, tidak seperti Toastmasters yang terbuka untuk umum, siapa saja di atas 18 tahun, keanggotaan Rotary Club adalah para profesional dan pelaku bisnis. Para anggota mengumpulkan dana melalui iuran tahunan dan dari berbagai sumber dana lainnya untuk membantu masyarakat sekitar dengan berbagai kegiatan kemanusiaan, misalnya: membantu memberantas polio melalui imunisasi gratis, memberikan beasiswa bagi para pemuda/pemudi setempat, menggalang pertukaran pemuda dan guru, membantu masyarakat melalui pelatihan keterampilan bisnis, membantu mengatasi kelaparan, kemiskinan dan berbagai masalah yang dihadapi masyarakat setempat.
Misalnya saja Rotary Club di Bali yang ikut aktif menyumbangkan tenaga, dana untuk membantu korban Bom Bali, beberapa tahun lalu. Situs Rotary Internasional menyebutkan berbagai manfaat yang bisa digali oleh anggota, antara lain: membawa perubahan positif bagi masyarakat setempat melalui kegiatan kemanusiaan, mengembangkan keterampilan kepemimpinan, mendukung perdamaian dunia melalui saling pengertian antar-anggota yang umumnya terdiri dari berbagai kebangsaan dan latar belakang profesi.
Saat ini, menurut situs Rotary Club Seminyak, Bali, di Indonesia ada 87 klub dengan 1.850 anggota. Untuk informasi pendaftaran di Rotary Seminyak, Bali, kita bisa mengakses situs mereka di www.rotaryseminyak.org dan untuk rotaryseminyak.org, Rotary Club Jakarta Menteng di www.rotary-club-jakarta-menteng.org atau email di rcjm@rotary-club-jakarta-menteng.org.
Lions Club. Seperti Rotary Club, Lions Club banyak bergerak di bidang sosial, misalnya layanan kesehatan bagi masyarakat sekitar (mendirikan rumah sakit, ikut membantu menangani upaya pencegahan ketergantungan terhadap obat, meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pencegahan dan penanganan penyakit-penyakit tertentu, mendaur ulang kacamata untuk dibagikan kepada mereka yang membutuhkan di daerah-daerah miskin) dan proteksi terhadap lingkungan (mendirikan taman, membantu pembangunan dan penyediaan air bersih bagi masyarakat luas).
Sesuai dengan motonya ”We Serve”, Lions Club yang kini sudah berusia 85 tahun dan berada di 193 negara dengan 1.4 juta anggota, membantu meningkatkan kualitas hidup masyarakat setempat dengan berbagai program dan kegiatan sosial yang dilakukan oleh para anggota mereka. Untuk informasi mengenai beberapa Lions Club di Indonesia, kita bisa mengakses www.lionnet.com/asia. Sedangkan untuk informasi mengenai Lions Club Jakarta Pusat, menurut situs mereka di http://jakartapusatid.lionwap.org/, kita bisa menghubungi telepon 62-21-5800504 atau mengirim surat ke Jalan Kedoya Azalea X/8, Jakarta 11520.
Ingin meningkatkan keterampilan kepemimpinan, menambah nilai bagi kehidupan di luar pekerjaan utama sekalian memberikan kontribusi positif bagi masyarakat sekitar? Mengapa tidak menjadikan hidup kita lebih bermakna dengan menjadi anggota organisasi sosial dan berpartisipasi dalam berbagai kegiatan kemanusiaan dan kemasyarakatan mereka? Happy clubbing!n
BY..sinar harapan

No comments: